Menikmati Senja Dan Sejarah Di Situs Taman Sari Jogja
Taman Sari Yogyakarta
Alamat: Jalan Tamanan, Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55133
Profil Wisata Taman Sari
Sebagai salah satu situs bersejarah dengan arsitektur yang menarik, Taman Sari adalah wisata wajib yang tak boleh terlewatkan saat berkunjung ke Yogyakarta. Selain arsitekturnya yang menarik, Taman Sari juga memiliki kisah sejarah yang panjang.
Komplek Taman Sari sebelum menjadi tempat wisata merupakan taman peristirahatan keluarga kerajaan sekaligus berfungsi sebagai benteng pertahanan terakhir. Menurut sejarahnya, Taman Sari dibangun pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono I, tepatnya pada tahun 1758 sampai 1765. Pada masa itu area Taman Sari memiliki luas 10 hektar dengan sekira 57 bangunan di atasnya yang memiliki beragam fungsi. Kini mayoritas bangunan tersebut sudah tidak ada atau berganti fungsi sehingga hanya beberapa bangunan yang tersisa sebagai situs sejarah.
Bangunan Taman Sari didesain oleh seorang arsitek berkebangsaan Portugis bernama Demang Tegis. Karena itu Taman Sari memiliki gaya arsitektur unik yang merupakan campuran dari gaya arsitektur Jawa dan Portugis. Kini setidaknya ada 5 bagian dari Taman Sari yang masih bisa dikunjungi serta dinikmati wisatawan. Termasuk masjid bawah tanahnya yang memiliki bentuk sangat unik hingga kerap menjadi spot foto prewedding.
Fasilitas
Sebagai situs sejarah semata, tidak ada banyak fasilitas yang disediakan di Taman Sari. Namun pengelola telah melengkapi beberapa fasilitas dasar seperti kamar mandi umum dan lahan parkir yang luas. Terdapat juga jasa pemandu wisata resmi berlisensi yang sudah melewati training khusus guna mengenal kisah dan sejarah Taman Sari. Untuk makan dan minum, pengelola Taman Sari tidak menyediakan fasilitas khusus. Namun terdapat banyak penjaja makanan dan minuman di sekitar Taman Sari.
Spot Foto Favorit
Selain menjadi tempat belajar sejarah, Taman Sari juga dikenal sebagai tempat hunting foto favorit di Yogyakarta. Gaya arsitektur yang unik menjadikan Taman Sari obyek foto yang menarik. Berikut beberapa spot foto yang sering digunakan oleh pengunjung Taman Sari.
Kolam Taman Sari
Dari titik awal setelah melewati booth tiket serta Gapura Agung, pengunjung akan menemui dua kolam menarik yang berdampingan. Kolam ini memiliki pancuran berbentuk kepala naga serta dikelilingi oleh pot bunga. Kontras biru air kolam dengan dinding cream komplek Taman Sari memberikan latar yang menarik untuk berfoto. Ada banyak titik di sekitar kolam pula yang dapat dimanfaatkan untuk swafoto maupun photoshoot sekalipun. Pengunjung biasanya gemar berfoto di sela antara dua kolam maupun di salah satu sisi kolam.
Gapura Panggung
Gapura Panggung adalah area yang dulu hanya dapat dimasuki oleh Raja dan keluarganya. Tempat ini merupakan area khusus peristirahatan Raja dan keluarganya sekaligus menjadi tempat bagi Raja untuk menikmati pemandangan Taman Sari lewat bagian atas panggung.
Ukiran naga serta tangga jati yang masih kokoh menjadi poin artistik dari Gapura Panggung hingga menjadi spot foto yang menarik bagi pengunjung.
Gapura Agung
Dari awal memasuki area historis Taman Sari, pengunjung akan disuguhi pemandangan indah gapura agung. Gapura megah ini dihiasi berbagai ukiran yang khas dan futuristik. Spot ini sangat cocok untuk menjadi latar berfoto. Terutama saat langit sedang cerah sehingga tampak kontras antara biru langit dengan putih gading gapura yang megah.
Gapura ini dulunya merupakan tempat transit bagi kereta kencana kesultanan yang biasa digunakan oleh Raja serta keluarga kesultanan yang lain.
Sumur Gumuling
Bukan hanya gapura dan kolam saja, di Taman Sari juga terdapat spot foto menarik yang berada di bawah tanah, yakni Sumur Gumuling. Meski namanya seperti itu, namun Sumur Gumuling sebenarnya merupakan masjid bawah tanah yang juga berfungsi sebagai benteng pertahanan terakhir dari musuh. Hal ini terlihat dari ketebalan dinding yang mencapai 125 cm.
Di spot foto ini, pengunjung dapat mengambil foto di bagian tengah di mana terletak panggung kecil dengan atap terbuka. Atau spot lain yang tak kalah menarik adalah di lorong-lorong Sumur Gumuling yang unik.
Terowongan Bawah Tanah
Terowongan bawah tanah Taman Sari menjadi salah satu spot dengan banyak mitos. Mitos pertama adalah terkait area yang dihubungkan oleh terowongan tersebut. Beberapa orang percaya bahwa terowongan ini menghubungkan antara laut selatan dengan keraton Yogyakarta. Mitos ini memang tak terbukti, namun tetap menambah kesan mistis pada terowongan bawah tanah Taman Sari.
Meski berada di bawah tanah, namun liku terowongan yang khas membuat area ini jadi spot foto yang menarik.
Waktu Berkunjung Terbaik di Taman Sari
Taman Sari Yogyakarta memang berada di tengah kota dan mudah dijangkau. Akan tetapi pengunjung Taman Sari perlu memperhatikan jam buka dari area ini. Pasalnya, Taman Sari Yogyakarta hanya buka dari pukul 08.00 – 14.00 siang. Kecuali jika bermain ke area Pulo Kenanga, pengunjung dapat menghabiskan waktu sampai pukul 17.00 sembari menikmati matahari tenggelam.
Harga Tiket Masuk Taman Sari Yogyakarta
Taman Sari mematok harga tiket masuk yang cukup terjangkau. Untuk pengunjung lokal, biaya yang ditetapkan adalah Rp 5.000 / orang dan untuk pengunjung internasional adalah Rp 15.000 / orang. Tapi bukan hanya itu, kamera pun dipungut ‘biaya masuk’ sebesar Rp 3.000 untuk segala jenis kamera.
Rute Menuju Taman Sari Yogyakarta
Terletak di tengah-tengah area kota Yogyakarta, pengunjung dapat dengan mudah mencapai Taman Sari dengan berbagai pilihan rute. Berikut beberapa rute tercepat yang bisa ditempuh oleh wisatawan.
Rute dari Bandara Adi Sucipto
Bandara Adi Sucipto – Jalan Solo – Jalan Janti – Jalan Kusumanegara – Jalan KH Ahmad Dahlan – Jalan Ngasem – Parkiran Taman Sari
Rute dari Stasiun Lempuyangan
Stasiun Lempuyangan – Jalan Letkol Subadri – Jalan Bausasran – Jalan Gajah Mada – Jalan KH Ahmad Dahlan – Jalan Ngasem – Parkiran Taman Sari
Rute dari Stasiun Tugu
Stasiun Tugu (Pintu timur) – Jalan Jagran – Jalan Letjen Suprapto – Jalan KH Wahid Hasyim – Jalan H. Agus Salim – Jalan Ngasem – Parkiran Taman Sari
Perlu diketahui bahwa Yogyakarta bukanlah provinsi dengan akses transportasi umum yang banyak. Satu-satunya transportasi umum massal yang tersedia adalah Trans Jogja yang haltenya sudah tersebar di beberapa titik. Sayangnya, wisatawan akan kesulitan untuk pergi ke Taman Sari menggunakan angkutan umum karena harus berjalan kaki atau menyambung menggunakan becak. Namun berikut rute yang bisa ditempuh menggunakan Trans Jogja menuju Taman Sari.
Dari Malioboro: Gunakan rute 1A dan turun di halte Jl. KH Wahid Hasyim atau Halte MT Haryono dan berjalan kaki atau naik becak menuju Alun-Alun Kidul dan Taman Sari
Dari Jombor: Gunakan rute 2A dan turun di halte Purawisata dilanjutkan dengan berjalan kaki atau menaiki becak
Dari Terminal Condong Catur: Gunakan rute 2B dan turun di halte Purawisata seperti jika menggunakan rute 2A
Rekomendasi Hotel di Sekitar Taman Sari
Yogyakarta sudah dikenal sebagai kota wisata berkat keberadaan berbagai situs historis dan candi yang sudah mendunia. Karena itu terdapat banyak pilihan penginapan di Yogyakarta yang rata-rata sudah dikelola dengan sangat baik. Baik penginapan mewah hingga yang berbudget rendah, semuanya bisa ditemukan di Yogyakarta. Berikut beberapa rekomendasinya.
Omah Konco Yogyakarta
Bagi pengunjung yang ingin menginap di area yang tenang serta dekat dengan Taman Sari, cobalah untuk mendatangi Homestay Omah Konco Yogyakarta. Penginapan ini terletak di Patehan dan hanya berjarak 500 meter dari Taman Sari. Jika berjalan kaki maka hanya akan memakan waktu 6 menit untuk mencapainya. Area Patehan ini cenderung tenang sehingga cocok menjadi tempat beristirahat bagi wisatawan. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa di area ini tidak akan banyak ditemui penjaja makanan.
Omah Konco Yogyakarta mematok tarif Rp 200.000 per malam untuk satu kamar dengan kapasitas dua orang.
Greenhost Boutique Hotel Yogya
Pengunjung yang menonton film AADC 2 pasti mengetahui tentang hotel satu ini. Greenhost Hotel merupakan tempat Rangga menginap dalam film tersebut. Berkat kemunculannya di film populer tersebut, kini Greenhost Hotel menjadi salah satu hotel paling populer di Yogyakarta. Terletak di daerah Selatan Yogyakarta, hotel ini cukup dekat dari Taman Sari, yakni berjarak 2,3 km saja.
Untuk menginap di Greenhost Boutique Hotel, pengunjung perlu menyiapkan dana sebesar 659.000 per malam.
Bring in House Yogyakarta
Bagi wisatawan dengan budget terbatas, tak perlu pusing karena di Yogyakarta ada banyak sekali pilihan penginapan murah. Salah satunya yang direkomendasikan adalah Bring in House Yogyakarta. Penginapan ini memang sudah didesain untuk menjadi tempat singgah sederhana yang murah namun tetap nyaman. Terdapat beberapa pilihan kamar sesuai budget pengunjung. Mulai dari penginapan berbentuk dorm dengan harga 78.000 per malam, hingga kamar private dengan ac yang dipatok tarif Rp 150.000 per malam untuk dua orang.
Hotel Tentrem
Jika budget bukanlah persoalan, Hotel Tentrem bisa menjadi pilihan. Hotel ini dulu menjadi tempat menginap Obama dan keluarganya saat berlibur ke Yogyakarta pada tahun 2017 lalu. Penginapan ini memang menjadi salah satu hotel termewah di Yogyakarta dengan harga yang beragam dari Rp 1.500.000 per malam hingga Rp 4.200.000 per malam sesuai tipe kamar.
Yats Colony
Jika menginginkan penginapan yang tak hanya nyaman namun juga instagramable dan cocok untuk dijadikan konten media sosial, Yats Colony bisa menjadi pilihan. Hotel yang terletak di Jl. Patangpuluhan ini pun hanya berjarak 1,7 km dari Taman Sari sehingga mudah dijangkau. Keunikan dari hotel ini terletak pada desain industrial dan fasilitas yang lengkap. Harganya pun cukup terjangkau, yakni berkisar dari Rp 550.000 hingga Rp 1.500.000 per malam untuk kamar dengan kapasitas dua orang.
Rekomendasi Tempat Makan
Taman Sari berada di tengah kota dan dekat dengan berbagai lokasi wisata lain. Sehingga terdapat banyak tempat makan yang cukup menarik untuk dicoba di sekitarnya. Berikut beberapa rekomendasi tempat makan yang patut dicoba.
Raminten
Bagi wisatawan yang berkunjung ke Yogya, Raminten adalah tempat makan yang paling kerap dikunjungi. Pasalnya, Raminten memiliki desain khas Yogya yang unik dan berbagai pilihan makanan dari yang tradisional hingga modern. Bahkan pengunjung dapat menikmati hiburan pertunjukan cabaret di restoran ini di hari-hari tertentu. Tidak hanya desain tempat dan menunya yang menarik, Raminten bahkan menggunakan kostum khas Jawa untuk para pramusajinya dan menggunakan wewangian rempah di restorannya.
Lokal Resto
Untuk pengunjung yang lebih menyukai cita rasa modern, Lokal Resto adalah pilihan terbaik. Meski menggunakan nama Lokal, namun restoran yang juga menjadi bagian dari hotel ini memiliki beragam menu modern dan western seperti pasta, soup, salad dan pizza. Salah satu aspek menarik dari restoran ini adalah desain modern minimalis yang membuat restoran ini begitu instagramable. Apalagi pencahayaan di restoran ini pun cukup bagus untuk berfoto-foto.
Gudeg Bromo
Wisata ke Yogyakarta tentu tidak akan lengkap tanpa santapan gudeg. Ada banyak tempat gudeg yang populer di Yogya, namun salah satu penjual gudeg yang selalu ramai pengunjung dan dikenal dengan cita rasa gudeg gurih yang lezat adalah Gudeg Bromo.
Terletak di pinggir jalan Gejayan dan hanya berupa tenda serta tikar lesehan, Gudeg Bromo selalu tampak dipenuhi orang yang mengantri. Padahal Gudeg Bromo baru buka pukul 10 malam, jauh di atas jam makan malam. Melihat antusiasme mereka yang sampai rela mengantre panjang, Gudeg Bromo jadi salah satu santapan yang wajib dicoba saat bertandang ke Yogyakarta.
Café dan Tempat Nongkrong Favorit
Selain dipenuhi dengan hotel dan penginapan, Yogyakarta juga kian dipadati oleh café dan kedai kopi. Karena itu, akan mudah menemukan tempat nongkrong yang nyaman di Yogya sesuai dengan preferensi wisatawan. Berikut beberapa café yang paling populer dan banyak disukai wisatawan.
Silol
Silol merupakan café yang cukup luas dengan empat lantai termasuk rooftop dan selalu menyajikan live music tiap malam. Café ini selalu ramai dipadati oleh muda-mudi Yogyakarta setiap malam dan buka 24 jam. Keunggulan dari café ini selain suasana yang semarak, juga karena café ini memiliki letak yang sangat strategis dan mudah dijangkau.
Kalluna
Tak jauh dari Silol, terdapat café Kalluna yang kini semakin populer di kalangan muda-mudi Yogya dan wisatawan. Kalluna memiliki desain tempat yang sangat menarik sehingga cocok untuk berfoto-foto. Selain itu, menu yang ditawarkan di Kalluna juga cenderung modern dan unik.
Rekomendasi Tempat Belanja Oleh-Oleh
Beringharjo
Tak jauh dari Taman Sari, wisatawan dapat bertandang ke Pasar Tradisional Beringharjo untuk membeli oleh-oleh. Di pasar ini, wisawatan dapat menemukan berbagai macam oleh-oleh dan kebutuhan harian. Mulai dari daster batik hingga racikan jamu-jamuan tradisional tersedia di sini. Pengunjung bahkan dapat menemukan perabot serta kerajinan khas Yogyakarta yang dijual dengan harga miring di sini.
Malioboro
Seperti halnya Beringharjo, Malioboro juga dipenuhi oleh pedagang kaki lima yang menjajakan banyak oleh-oleh khas Yogyakarta. Pengunjung tinggal menelusuri sepanjang jalan Malioboro dan pasti dapat menemukan buah tangan yang dicari.
Jalan Pathuk
Oleh-oleh khas Yogyakarta yang tak boleh dilewatkan adalah bakpia. Kudapan manis khas Yogya ini dapat ditemui dijual di sepanjang Jalan Pathuk. Wisatawan bisa memilih rumah produksi bakpia yang diinginkan di sini. Salah satu merk bakpia yang terkenal adalah Bakpia Pathuk 76 dan Bakpia Kurniasari.
Rekomendasi Agen Tour dan Rental Kendaraan
Kelilingnusantara
Agen tur ini menyediakan paket tur setengah hari untuk menelusuri Keraton dan Taman Sari. Paket tur ini tidak hanya akan menunjukkan area Keraton dan Taman Sari kepada peserta saja, namun juga menceritakan kembali sejarah kesultanan Yogyakarta dan berbagai atribut penting yang terlibat di dalamnya.
Untuk mengikuti paket tur ini, setiap orang akan dipatok dengan harga Rp 220.000 per orang dengan jumlah minimum peserta 10 orang. Jika jumlah peserta lebih sedikit maka harga juga akan menyesuaikan.
Rental Kendaraan
Ada Kawan Transport
Jasa sewa kendaraan ini menyediakan berbagai pilihan mobil mulai dari Toyota Calya hingga Isuzu Elf yang bisa memuat 17 orang penumpang. Harga yang ditawarkan pun cukup kompetitif dan sudah termasuk dengan jasa driver berpengalaman yang juga bisa menunjukkan tempat-tempat menarik di Yogyakarta.
Jogjig Rental
Untuk pengalaman wisata yang lebih menantang, sewa motor dapat menjadi pilihan. Jogjig Rental merupakan salah satu rental motor paling terkenal di Yogyakarta. Mereka menyediakan berbagai pilihan motor, dari yang matic hingga motor off road. Jogjig juga buka 24 jam dengan jasa antar kendaraan ke stasiun maupun hotel. Sehingga jam berapapun wisatawan datang dapat dengan mudah menyewa motor untuk kendaraan mereka selama berada di Yogya.
Alternatif Wisata di Sekitar Taman Sari
Taman Sari memiliki jam buka yang cenderung singkat kecuali pengunjung hendak menghabiskan waktu senja di Pulo Kenanga. Karena itu, penting bagi wisatawan untuk mengetahui alternatif wisata di sekitar Taman Sari untuk dikunjungi pasca meninggalkan Taman Sari. Berikut beberapa di antaranya.
Keraton Yogyakarta
Keraton Yogyakarta dan Taman Sari menjadi satu kesatuan wisata yang sayang untuk dipisahkan. Lokasinya yang berdekatan serta kedekatan narasi sejarah membuat banyak dari wisatawan berkunjung ke dua tempat ini sekaligus. Di Keraton Yogyakarta, pengunjung dapat mempelajari sejarah kesultanan Yogyakarta serta melihat berbagai benda sejarah dengan kisah yang hebat. Perlu diperhatikan saat berkunjung ke Keraton, pengunjung wajib menggunakan pakaian yang sopan serta menjaga tindak tanduknya.
Alun-Alun Selatan
Bagi pengunjung yang memutuskan untuk menghabiskan sore hari di Taman Sari dan Pulo Kenanga, Alun-alun Selatan jadi destinasi yang menarik untuk dikunjungi setelahnya. Alun-alun ini dipenuhi dengan penjaja makanan dan mainan di malam hari. Pengunjung bisa menikmati suasana malam yang dipenuhi dengan lampu neon serta angkringan yang berderet di pinggir jalan.
Benteng Vredeburg
Destinasi wisata lain yang tak kalah menarik di sekitar Taman Sari adalah Benteng Vredeburg. Benteng buatan Belanda ini menjadi museum sejarah yang sarat akan ilmu. Selain itu, bangunan yang antik juga menjadikan Benteng Vredeburg spot berfoto bagi wisatawan.
Museum Sonobudoyo
Wisatawan yang ingin mendapatkan lebih banyak ilmu dan mengetahui sejarah Yogyakarta secara lebih mendalam bisa mendatangi Museum Sonobudoyo yang terletak di dekat Alun-alun Utara. Museum ini memuat banyak artefak kebudayaan Yogyakarta serta benda-benda bersejarah. Belakangan, Museum Sonobudoyo sudah mengalami berbagai perkembangan sehingga jadi semakin menarik untuk dikunjungi. Bahkan sudah ada fitur teknologi yang tersedia sehingga penyampaian informasi pun jadi lebih menarik.